Membangun masyarakat Bersinergis

Tgk. M. Idrus Haji

Marilah kita semua senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Sekalipun kita dalam kesibukan begitu hebat, namun kita tetap memperoleh nilai taqwa melalui upaya terarah dan pasti. Iman dan taqwa tidak kita lepaskan dan tetap menjadi landasan dalam bekerja dan beramal.

Kita sebagai hamba Allah yang hidup bermasyarakat dalam suasana yang tenang, nyaman dan damai, bagaikan dalam sebuah "Taman yang Indah". Hidup dalam sebuah taman yang indah adalah dambaan semua makhluk, selain manusia, juga tumbuh-tumbuhan dan hewan ingin hidup dengan tenang dan wajar yaitu tanpa gangguan apapun.

Untuk mewujudkan sebuah taman yang indah, tentu, memerlukan beberapa syarat, yaitu:
Pertama, llmu Ulama. Ilmu ulama yang dimaksud adalah agama, dan bagi kita sudah tentu agama Islam. Imam Malik berkata: "Urusan ummat ini tidaklah akan dapat diselamatkan, kecuali dengan apa yang telah menyelamatkannya di masa lampau, yaitu dengan Islam, Agama Allah SWT."

Maka, agama bagi manusia laksana gizi bagi tubuh, sehingga merupakan kebutuhan mendesak untuk eksistensinya dan sesuatu kenikmatan bagi inderanya. Nabi Muhammad SAW telah membuktikannya dengan nyata. Beliu berhasil membina satu ummat dan masyarakat jahiliyah. Di dalam Al-Quran dikenal dengan sifat "Asyaddu kufran wanifaqa", paling hebat kufurnya dan paling hebat kemunafikannya. (QS At-Taubah 98). Menjadi satu ummat yang paling baik, yang pernah ditampilkan oleh Allah SWT ditengah-tengah pentas dunia, sebagaimana dinyatakan di dalam Al-Quran Surat Ali Imran: 110.

Allah berfirman SWT, artinya: "Kamu adalah ummat terbaikyang dilahirkan untuk manusia".
llmu agama (Al-lslam) diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para ulama atau disebut dengan waritsatul anbiya'. Para ulama dinyatakan sebagai mashabihul ardli (pelita-pelita bumi), yaitu yang menerangi jalan hidup umat

Kedua, Keadilan Para Pemimpin. Kesejateraan rakyat sangat bergantung dari pemimpinnya yang mampu membuat kebijakan dengan benar sesuai aspirasi rakyat, maka rakyat akan sejahtera dan merasa dilindungi oleh pemimpinnya.

Pemimpin yang adil adalah peminpin yang penuh denga kebijaksanaan, adapat menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, ajarannya menurut ajaran Islam, berdasarkan rasa cinta kebenaran, dan hatinya penuh dengan rasa kasih sayang terutama terhadap kaum dhu'afa (baik cacat fisik maupun cacat mental) dan rakyat jelata. Keadilan dapat tertaksana apabila sesorang pemimpin memiliki:
a. Pemahaman yang luas
b. llmu yang luas
c. Persyaraiatan hukum
d. Lemah lembut mempesona

Kalau pemimpin telah hilang keadilan, rakyat pun akan hilang kepatuhan. Seseorang dapat menjadi pemimpin (imam) dari arang banyak manakalah ia memiliki:
a. Kelebihan dibanding yang lain.
b. Memiliki keberanian dalam memutuskan sesuatu.
c. Memiliki kejelian dalam memandang masalah, sehingga ia bisa bertindak arif bijaksana.

Seorang pemimpin pada hakekatnya adalah pelayan dari orang banyak yang dipimpinnya. Pemimpin yang akhlaknya yang rendah pada umumnya lebih menekankan dirinya sebagai pelayan masyarakat. Dampak dari keputusan seorang pemimpin akan sangat besar implikasinya pada rakyat yang dipimpin. Jika keputusannya tepat, maka kebaikan akan merata kepada rakyanya, tetapi jika keliru maka rakyat akan menanggung derita karenanya.

Oleh karena itu, pemimpin yang baik disebut oleh nabi dengan sebutan pemimpin yang adil (imamun 'adilun), sementara pemimpin yang buruk digambarkan AI-Quran dan juga hadits, sebagai pemimpin yang zalim. Adil artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya, sedangkan sebaliknya zalim adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.

Dalam memilih seorang pemimpin, kita harus benar-benar jeli melihat karakter dan kemampuannya memimpin, agar dikemudian hari kita tidak kecewa dengan kepemimpinannya. Seorang pemimpin harus mampu berbuat adil terhadap rakya atau anggotanya, memperhatikan kebutuhannya, dan menjamin kenyamanan dalam kehidupan.

Ketiga, Amanah para Pengusaha. Kehidupan rakyat dipengaruhi juga oleh pengusaha atau para pedagang. Pengusaha yang tidak memperhatikan kemanpuan masyarakat akan membuat rakyat sengsara. Pengusaha atau pedagang yang beramanah ialah yang penuh tanggung jawab memelihara hubungan baik dengan masyarakat konsumen dan tidak menipu atau merugikan mereka.

Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah 195, artinya: "Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu kedalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." Kegiatan apapun yang dilakukan para pengusaha, hendaknya sesuai dengan syariat Allah SWT dan menuju jalan kebaikan. Kita juga harus memperhatikan kegiatan tersebut dilarang atau tidak.

Keempat, Ibadah Rakyat
Apabilah rakyat ahli ibadah, mereka terasa adanya keamanan, ketenangan, dan ketenteraman. Segala sesuatu akan berjalan dengan lancar dan kebahagian pun akan terasa dimana-mana diseluruh lapisan masyarakat. Allah berfirman dalam surat Az-zariyat: 56, artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”

Ssemua perbuatan manusia diperuntukkan untuk ibadah dan mengharapkan ridho Allah, maka manusia pasti takut berbuat salah dan dosa. Kesadaran inilah yang dapat membentengi seorang mukmin dari perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan Allah SWT.

Kelima, Kejujuran Para Karyawan. Karyawan yang jujur, tekun dan disiplin dalam melaksanakan tugasnya serta mampu memberikan pelayanan yang ihklas kepada masyarakat, akan terbina persatuan dan kesatuan, rasa ukhuwah dan persaudaraan terutama antara pemerintah dengan rakyatnya.Bisa juga terjadi, para pegawai/karyawan dengan penuh kepalsuannya dapat menyebabkan kerusaakan citra pemerintah, sehingga hilanglah kewibawaannya.
Kalau suatu suatu bangsa dalam keadaan yang demikian wajib berhasil membangun fisik, membangun lahiriah, maka hasilnya tidak akan lebih dari sebuah kuburan. Memang berdiri sebuah bangunan yang megah, tetapi didalamnya terdapat sisa-sisa tubuh manusia yang telah membusuk.

Setelah kita menyadari betapa lemahnya kita sebagai manusia, apabila berhadapan dengan godaan syaitan, maka disinilah hidup beragama, hidup mendekatkan diri kepada Allah SWT yang maha Pengasih dan Penyanyang. Karena tiada daya bagi sesorang untuk dapat menghindarkan diri dari perbuatan maksiat, kecuali dengan bantuan Allah SWT.

Kelima syarat inilah yang akan dapat membangun satu ummat atau bangsa menjadi sempurna bagaikan “Taman yang indah", harum semerbak, adil dan makmur dan aman sentosa. Ungkapan Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur yang pernah dibangun oleh Rasulullah SAW beberapa abad yang telah lalu dengan menamakan "Ruh Tauhid" dikalangan pengikut-pengikutnya dalam waktu yang relatif sangat singkat, yaitu dalam masa dua puluh tahun.

Hanya sayang, kita ummat Islam sekarang ini kurang waspada terhadap tipu daya iblis atau godaan syaitan yang senantiasa berusaha merusak kerukunan hidupdi antara kita ummat manusia terutama di antara kita ummat Islam. Iblis musuh manusia tidak berbadan kasar seperti kita, ia berbentuk halus, jenis rohani. Itulah ia dapat mengalir dalam tubuh kita seperti mengalirnya darah. Sabda Rasullullah SAW, artinya: "Sesungguhnya syaitan (iblis) itu mengalir dalam tubuh manusia yang mengikuti perjalanan darah".

Setelah iblis mengetahui dimana kelemahan ummat manusia, maka iblis akan menggodanya supaya:
a. Mencari harta dengan cara tidak halal.
b. Memberikan hartanya di jalan yang tidak benar.
c. Menahan harta tidak pada haknya.

Dengan berhasilnya iblis menggoda manusia, maka akan terjadi:
a. Para ulama tidak lagi mensyiarkan agama untuk menerangi jalan hidup manusia. Mereka telah didorong oleh nafsu serakah mengumpulkan harta kekayaan, pangkat dan kedudukan.
b. Para pemimpin akan bertindak sewenang-wenang, menyalahgunakan kekuasaan. Sehingga kaum dhu’afa hidup merasa teracam, hak asasinya dilanggar diluar batas kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Para pengusaha sibuk mengurnpulkan harta kekayaan dengan sangat rakus dan tidak lagi memperhatikan halal dan haram.
d. Rakyat jelata pun tidak lagi terikat oleh norma-norma agama. Mereka berbuat sesuka hati, mencuri, merampok, membunuh, memperkosa, dan sebagainya.

Maka, untuk menwujudkan "hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai taman yang indah", dan menghidari dari godaan syaitan dan berbuat maksiat, marilah kita dengan sungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Allah, sehingga terhindar dari ahklak tercela. Dan akan tumbuh pula dalam diri kita "ruh tauhid". Mudahlah kita dapat melaksanakan amar ma'ruf nahi mungkar.

Sumber: http://gemabaiturrahman.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

midason creative product. Diberdayakan oleh Blogger.

Midason Website Translator

Sebarkan Kebaikan

Bila ada manfaat dalam tulisan di blog ini, silahkan share ke teman. Klik link di bawah (Share It). Thanks

IKRAR PERJUANGAN

Siapa yang banyak tertawa, wibawanya merosot. Siapa yang banyak bercanda, niscaya diremehkan. Siapa yang banyak bicara, banyak dustanya. Siapa yang banyak dustanya, Siapa yang sedikit malunya, tipis wara'nya. Siapa yang tipis wara'nya, mati hatinya. Mulailah sekarang juga untuk melangkah..... menuju tujuan Anda.... meskipun selangkah demi selangkah, tetapi akan membawa Anda ke tujuan... namun pastikan arah yang Anda tempuh benar... Pastikan Setiap Detik Hidup Anda Bertambah Ma'rifah. Baik Mengenal Allah (Ma'rifatullah), Rasulullah, Al-Islam, Al-Qur'an, Insan, Bisnis, Politik, Da'wah dan Jihad. Itulah Cara yang Sesungguhnya.

Jalan Menuju Surga

Jalan Menuju Surga
Ikutilah...!

About Me..!

Foto saya
Smart Muslim and Profesional !!!

midason program

midason program
Mari mendesain n berkreasi Secanggih mungkin untuk ketinggian Islam!!!

CONTACT PERSON

  • 085645848885

Followers

DATA PENGUNJUNG